Sabtu, 17 Maret 2012
Kata Hati
Kata Hati
Pergi
Aku akan selalu pinjamkan bahu ini
Sebagai tempatmu bersandar
Sebagai tempatmu singgah dari berbagai problema
Untuk meringankan sebagian beban yang ada di dirimu
Untuk hari ini dan selamanya
Telinga ini akan selalu ada
Untuk mendengarkan keluh kesahmu
Untuk menyimak kepingan-kepingan kisah hidupmu
Untuk meringankan sebagian beban yang ada di dirimu
Untuk hari ini dan selamanya
Tangan ini ‘kan siap sedia
Merangkulmu dengan segenap cinta
Agar kau tahu dirimu begitu bermakna
Untuk hari ini dan seterusnya
Aku ingin selalu ada untukmu
Namun…aku sendiri tak yakin
Masihkah esok akan ada untuk kita
Berbagi canda…
Berbagi tawa…
Berbagi cinta…
Untuk hari ini dan seterusnya
Aku ‘kan titipkan salam lewat angin
Aku ‘kan titipkan rindu lewat hujan
Biarkan mereka menyusuri jalan panjang yang memisahkan kita
Aku Bahagia
Bermain bola di tanah berlumpur
Memanjat pohon mangga dan jambu
Sambil di sela-selanya membaca buku
Aku bersandar pada gunung
Aku bersaudara dengan laut
Sahabatku angin, teman bermainku alam
Mimpi kugantungkan di langit
Biar tinggi sungguh
Biar orang mencibir, asa takkan luruh
Sekolahku bukan sekolah terbagus sejagad raya
Tapi bapak dan ibu guru berkata itu bukanlah suatu perkara
Aku dan mentari saling berpandang, ia tersenyum meyakinkan
Aku bertanya pada ilalang, iya mengangguk mengiyakan
Sudahlah, aku mau pergi bermain lagi
Sambil kugenggam buku di tangan
Aku akan bertualang membaca alam dan dunia
Tiga
Engkau diam
Aku menangis
Engkau datar
Aku ingin bicara
Engkau lelah
Engkau diam
Aku bertanya-tanya
Engkau datar
AKu mencari makna
Engkau lelah
Aku ingin jadi tempatmu bersandar
Apapun
Manis, pahit, asam
Perjalanan kita bukan sesuatu yang akan membuatku patah arang
Bahwa perbedaan selalu ada, itu adalah niscaya
Bahwa kita takkah pernah sempurna, itu yang aku paham
Bagaimanapun
Aku ingin takkan lelah memahamimu
Aku ingin harapan ini kurajut bersamamu
Biar marah, biar diam, biar lelah
Kita bersama-sama
7 Minggu untuk Selamanya
Aku berlabuh di sebuah titik bernama jeda
Setelah hari demi hari terasa begitu cepat
Setelah ilmu demi ilmu merasuki kepala seperti kilat
Aku berhenti dan berkenalan dengan jeda
Dalam jeda ini aku melihat mata-mata yang telah biasa menyinari hariku
Dalam jeda ini aku mendengar hembusan napas yang telah biasa temani diam dan gerakku
Dalam jeda ini aku merasakan hangat yang biasa mengobati dinginku
Namun jeda takkan lama
Kita harus cepat bergerak
Kita takkan lagi berdebat soal kebobrokan
Tapi kita akan bertindak nyata
Mengawali seribu langkah besar dengan sebuah langkah kecil yang bermakna
Jeda yang hanya sejenak ini biar menjadi saksi
Bahwa hari-hari kemarin kita pernah tidak tahu
Dan bahwa hari-hari kemarin kita berusaha dan belajar untuk menjadi lebih mengerti
Jeda yang hanya sejenak ini biar menjadi saksi
Bahwa kita pernah tertawa dan pernah pula berduka
Bahwa kita pernah jatuh dan kita berusaha untuk bangkit kembali
Jeda yang akan segera usai ini biar menjadi pengingat
Bahwa kita tidak berjalan sendiri
Bahwa di seberang lautan sana, sahabat-sahabat lainnya memikul amanah yang sama
Dan di sini, ada pula banyak sosok mulia yang tetap tinggal dan setia mendoakan
Dan ada malaikat-malaikat yang mengamini doa indah mereka
Jeda
Terima kasih telah temaniku mensyukuri anugerah indah ini
Tujuh minggu ini aku menempa diri
Tujuh minggu ini aku mengenal manusia-manusia yang luar biasa
Tujuh minggu ini…
Tujuh minggu untuk selamanya
by iand.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar